nusakini.com-Jakarta-Kementerian Keuangan dan Kementerian Kesehatan RI kembali melanjutkan penyelenggaraan Pertemuan G20 Joint Finance and Health Task Force (JFHTF) secara virtual. Pertemuan JFHTF yang ketiga ini merupakan langkah penting bagi semua anggota dalam menyusun strategi pembiayaan untuk pencegahan, kesiap-siagaan dan respon terhadap pandemi atau pandemic preparedness and response (PPR). Hal ini dikatakan oleh Wempi Saputra, Staf Ahli Menteri Keuangan RI Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional, yang juga bertindak sebagai co-chair dalam acara tersebut.

“Pertemuan ke-3 G20 JFHTF hari ini harus dapat memberikan para menteri umpan balik yang mereka butuhkan untuk menyusun mekanisme keuangan baru, serta bagaimana menerapkannya,” terang Wempi.

Wempi mengajak negara anggota G20 untuk bersama-sama berdiskusi secara produktif. Ungkap Wempi, topik yang akan dibahas sangat penting untuk persiapan para Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan dalam melanjutkan diskusinya terkait pembiayaan PPR pada pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral yang ke-2 di bulan April mendatang.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI, Kunta Wibawa yang juga bertindak sebagai co- chair dalam acara tersebut mengatakan bahwa pada pertemuan JFHTF ketiga ini harus dapat menyediakan dan menyiapkan panduan serta bahan diskusi bagi Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan dalam modalitas mekanisme keuangan yang baru dan preferensi strukturnya serta bagaimana semua negara mampu bergerak maju bersama.

Menindaklanjuti hasil pertemuan sebelumnya, pada pertemuan ketiga JFHTF, anggota G20 membahas isu-isu sebagai berikut: (i) kesenjangan pembiayaan dan kebutuhan serta modalitas unyuk membangun fasilitas keuangan; (ii) peluncuran COVID-19 Countermeasures, dan (iii) rencana aksi global untuk “One Health”. Semua anggota G20 sepakat bahwa ada kesenjangan yang signifikan yang perlu segera diatasi.

Para anggota G20 secara umum juga mendukung pembentukan mekanisme keuangan baru yang akan menyediakan sumber pendanaan yang berdedikasi dan berkelanjutan untuk PPR pandemi dan melengkapi lanskap solusi pembiayaan yang ada. JFHTF akan terus bekerja menyelesaikan modalitas yang akan dilaporkan kepada para Menteri Keuangan dan Kesehatan G20.

JFHFT dibawah G20 bersama dengan sekretariat JFHTF memainkan peran penting dalam mendukung koordinasi kesehatan dan keuangan guna mewujudkan pencegahan, kesiapsiagaan, dan respon (PPR) terhadap pandemi dan keadaan darurat kesehatan lainnya serta sejalan dengan Peraturan Kesehatan Internasional. (rls)